MAKALAH
Mengidentifikasi
dan Merumuskan Masalah
Dosen
Pengampu:
Dr. Heny
Sulistyaningrum M.Pd
Oleh
Kelompok 5 :
1.
Iqro’ Sobirin (1104120034)
2.
Nurul Afifa (1104120142)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim,
Puji
dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga bersyukur
atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
mengumpulkan bahan-bahan materi makalah ini dari buku yang kami pelajari. Kami
telah berusaha semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan
tentang mata kuliah METODOLOGI PENELITIAN untuk membuat makalah yang berjudul “MENGIDENTIFIKASI DAN MERUMUSKAN MASALAH”.
Kami
sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah
ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para
pembaca.
Demikianlah
makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf
yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
Tuban, 08 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................
i
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
Latar Belakang................................................................................................. 1
Rumusan Masalah............................................................................................. 2
Tujuan............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A.
Pengertian Masalah............................................................................... 3
B.
Identifikasi Masalah............................................................................. 4
1.
Sumber Masalah untuk Penelitian................................................ 5
2.
Langkah-Langkah Mengidentifikasi Masalah............................... 5
C.
Merumuskan Masalah........................................................................... 7
1.
Kriteria Masalah Penelitian............................................................ 7
2.
Bentuk Rumusan Masalah Penelitian............................................ 9
3.
Cara Merumuskan Masalah........................................................... 10
BAB III PENUTUP......................................................................................... 12
Kesimpulan....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehidupan sosial kemasyarakatan
hampir selalu menimbulkan kondisi realitas yang kontradiktif dengan
idealitasnya. Kondisi yang menimbulkan masalah ini mendorong segenap pihak baik
secara personal maupun kelembagaan untuk melakukan penelitian dan pengkajian yang
mendalam. Kegiatan penelitian selalu diawali dengan temuan adanya masalah lalu
diakhiri dengan dijelaskan, diketahui, ditemukan, dipecahkan, lalu kemudian
munculnya masalah baru.
Dapat dikatakan bahwa
penelitian jenis apapun titik tolaknya tidak lain bersumber pada masalah. Tanpa
masalah, penelitian tidak dapat dilaksanakan. Masalah harus diidentifikasi dan
dirumuskan secara jelas, sederhana, dan tuntas sewaktu akan mulai memikirkan
penelitian. Hal ini disebabkan karena seluruh unsur penelitian lainnya
berpangkal pada perumusan masalah tersebut.
Masalah penelitian berbeda
dengan masalah-masalah lainnya. Tidak semua masalah kehidupan dapat menjadi
masalah penelitian. Masalah penelitian terjadi jika ada kesenjangan antara yang
seharusnya dengan kenyataan yang ada, antara apa yang diperlukan dengan yang
tersedia antara harapan dan kenyataan, kelangkaan cara-cara untuk mengatasi
suatu kejadian, atau ketiadaan informasi yang sangat diperlukan untuk mengambil
suatu keputusan.
Sebagian peneliti khususnya
yang pemula sering beranggapan bahwa penelitian adalah kegiatan mengumpulkan
data dan fakta. Bahkan, tidak sedikit peneliti yang begitu bersemangat
mengumpulkan data dan fakta tanpa mengetahui permasalahan yang sesungguhnya yang
hendak dipecahkan, ditemukan, atau diverifikasi. Hal ini disebabkan karena
seringkali perumusan masalah dianggap sepele dan enteng oleh sebagian peneliti.
Lalu, bagaimana mengidentifikasi dan merumuskan masalah dalam penelitian?.
Makalah ini mencoba memberikan ulasan tentang cara memilih atau
mengidentifikasi masalah, dan perumusan masalah dalam penelitian yang meliputi
pembatasan masalah, model perumusan masalah, analisis perumusan masalah, dan
langkah-langkah dalam perumusan masalah.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa masalah itu?
2.
Darimana masalah didapatkan, dan bagaimana langkah mengidentifikasinya?
3.
Bagaimana kriteria masalah penelitian yang baik?
4.
Bagaimana cara merumuskan masalah?
C.
Tujuan
1. Mengetahui pengertian masalah.
2. Mengetahui asal masalah dan cara mengidentifikasi
masalah.
3. Mengetahui kriteria-kriteria masalah dalam penelitian.
4. Mengetahui dan mampu merumuskan masalah penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Masalah
Dalam pengertian umum, masalah penelitian adalah suatu pertanyaan atau pernyataan
yang menyatakan tentang situasi yang memerlukan pemecahan melalui penelitian.
Secara lebih spesifik, masalah penelitian merupakan pertanyaan yang menanyakan
hubungan antar variabel penelitian. Pengertian lain menunjukkan bahwa masalah
merupakan kesenjangan das sollen dengan das sain. Masalah juga dapat dikatakan
sebagai kesenjangan antara teori dan praktik.
Menurut Lincoln dan Cuba (Moleong, 1996:62) “masalah penelitian adalah
suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang
menghasilkan situasi yang membingungkan”.
Faktor yang berhubungan itu dapat berupa konsep, data empirik,
pengalaman, atau unsur lainnya. Dengan
kata lain masalah adalah hubungan antara dua (beberapa) variable yang tidak
atau belum jelas . Tujuan penelitian adalah memecahkan masalah.
Rumusan masalah sangat tergantung
pada tujuan penelitian. Pada penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
menjelaskan masalah, maka pertanyaannya standar yaitu berkenaan dengan what,
who, why, where, when, dan how-nya obyek penelitian. Sedangkan pada penelitian
eksplanatif yang bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang apakah perubahan suatu variabel mempengaruhi perubahan
variable lain. Maka pertanyaan biasanya berkaitan untuk memperoleh informasi
terutama mengenai pengaruh. Misalnya : Bagaimanakah pengaruh pembelajaran
aktif dan penggunaan media CD interaktif
dalam pembelajaran PKn terhadap pembentukkan karakter demokratis pada
peserta didik di SMP Negeri 2 Tuban.
B.
Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah adalah suatu tahapan proses merumuskan masalah untuk
mengenali masalah yang ingin diselesaikan. Salah salah satu cara untuk
memudahkan seseorang mengungkapkan atau menyatakan identifikasi masalah dengan
baik adalah dengan mengetahui secara jelas masalah yang dihadapi. Ada beberapa
cara identifikasi masalah yaitu dengan mengetahui jenis masalah yang dihadapi.
Jenis-jenis masalah yang biasanya kita temui tersebut bisa disebabkan oleh
manusia sendiri, masalah yang disebabkan oleh cara, teknik atau struktur kerja
yang kurang baik maupun masalah yang disebabkan oleh fenomena yang terjadi.
Adapun supaya masalah penelitian yang kita pilih benar-benar tepat, kita dapat
mengetahuinya dengan mengenali beberapa
karakteristik atau ciri-ciri yang biasanya menunjukan bahwa sesuatu hal itu
termasuk sebuah masalah yaitu misalnya bersifat menarik, sesuatu hal yang baru,
dan merupakan sesuatu hal yang penting.
Dalam identifikasi masalah, dipaparkan seluruh masalah yang ditemukan dalam
latar belakang masalah. Oleh karena itu harus dihindari memunculkan masalah
yang tidak memiliki landasan/pijakan dari latar belakang masalah. Bagian
identifikasi masalah ini memiliki fungsi untuk menunjukkan bahwa banyak masalah
yang dapat diangkat menjadi masalah penelitian.
Namun karena keterbatasan waktu, biaya,
kemampuan dan minat peneliti serta tingkat urgensi masalah itu untuk
dikaji/diteliti, maka peneliti akan membatasi pada masalah – masalah tertentu
untuk diteliti. Bagian ini disebut sebagai pembatasan masalah.
Dari pembatasan masalah, maka kemudian dilanjutkan perumusan masalah.
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah
merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang
akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah
hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk
kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel
yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan
subjek penelitian.
Setelah rumusan masalah kemudian dilanjutkan memaparkan tujuan penelitian.
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.
Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah
penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian
dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan
penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
1.
Sumber Masalah untuk Penelitian
Menurut Turney
dan Noble (1971, dalam Danim 2003), sumber masalah penelitian empiris dapat
berasal dari:
a. Pengalaman
pribadi
b. Keterangan
yang diperoleh secara kebetulan.
c. Kerja dan
kontrak professional.
d. Pengujian dan
pengembangan teori yang ada.
e. Analisis
literatur profesional dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
f. Laporan
masyarakat.
g. Keluhan
pasien.
h. Diskusi
ilmiah dan seminar keilmuan.
2.
Langkah-Langkah Mengidentifikasi Masalah
Dalam memilih permasalahan penelitian akan lebih mudah bagi para peneliti,
jika mereka memperhatikan langkah-langkah penting sebagai berikut. Pertama,
mereka hendaknya dapat mengidentifikasi cakupan luas atau general wilayah dari
permasalahan, misalnya bidang teknologi pendidikan, bidang pengembangan bahan
ajar, bidang pengembangan model-model atau strategi pengajaran, bimbingan
karier, psikologi, sosiologi, manajemen, dan semacamnya. General area ini
selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam mencari akar permasalahan
maupun sebagai latar belakang yang relevan terhadap masalah yang hendak
diteliti. Ruang lingkup yang luas tersebut kemudian dikhususkan untuk mencari
apakah permasalahan tersebut sering muncul dan dapat pula dinilai secara kasar
kemanfaatannya bagi ilmu yang bersifat umum maupun bagi masyarakat pemakai.
Kedua, peneliti dapat mengambil langkah mempersempit permasalahan sehingga
menjadi permasalahan yang dapat diteliti atau researcable problems. Dan agar
tidak menyimpang dari maksud dilakukannya penelitian, dan untuk menjaga agar
langkah penyempitan tersebut menjadi lebih mudah, maka perlu diperhatikan
sistematika sebagaimana yang diuraikan pada bab pertama, terkait dengan latar
belakang penelitian atau research background, yaitu :
a)
Pendahuluan
b)
Identifikasi permasalahan
c)
Pembatasan masalah
d)
Perumusan masalah
e)
Tujuan penelitian
f)
Definisi operasional
Dalam menemukan masalah penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan
berpikir dan merenung guna memperoleh gagasan, ide dan motivasi untuk melakukan
suatu penelitian. Dalam proses berpikir dan merenung tersebut, dilakukan
pengamatan atau survei mengenai subyek dan obyek dari masalah yang terjadi di
suatu tempat. Setelah itu, dilakukan identifikasi terhadap suatu masalah dengan
cara, antara lain:
a.
Mengurai berbagai pertanyaan tentang tema tertentu, yaitu kebutuhan
informasi. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban sementara tentang
masalah-masalah yang terkait dengan kebutuhan informasi. Dengan demikian,
pertanyaan dapat membuka wawasan terhadap masalah yang menjadi perhatian untuk
diteliti.
b.
Menampilkan indikasi terjadinya masalah di perpustakaan keliling yang bisa
dikaitkan dengan kebutuhan informasi. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
menemukan gejala, variabel dan indikator yang akan dibahas dari suatu masalah.
Indikasi suatu masalah juga membantu menguraikan parameter dan tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian.
c.
Menginventaris berbagai masalah yang terjadi di perpustakaan keliling,
khususnya yang terjadi pada kelompok pemustaka ibu. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu menemukan masalah-masalah penting dari berbagai masalah yang ada
sebagai fokus masalah dalam penelitian yang akan dilakukan. Menginventaris
dapat dilakukan dengan mengelompokkan atau membuat kategori suatu masalah
berdasarkan domain-domain penting dari substansi masing-masing masalah.
d.
Merumuskan masalah dalam suatu kalimat yang dapat mewakili dan
mendeskripsikan penelitian yang akan diteliti. Perumusan masalah dilakukan
dengan menggabungkan antara fokus masalah penelitian dengan teori-teori sebelumnya
yang berkaitan. Hasil akhir dari perumusan masalah tersebut diwujudkan dalam
judul penelitian.
C.
Merumuskan Masalah
Dalam sebuah penelitian, rumusan masalah menjadi salah satu tahap yang
sangat penting. Tanpa perumusan masalah, suatu penelitian akan menjadi sia-sia.
Hal ini dikarenakan perumusan masalah merupakan pendorong sehingga dilakukan
suatu penelitian. Selain itu, rumusan masalah juga berfungsi sebagai pedoman
atau fokus dari suatu penelitian. Artinya bahwa, rumusan masalah akan
menentukan jenis data-data apa saja yang diperlukan untuk kegiatan penelitian
dan data apa yang tidak diperlukan oleh peneliti.
1.
Kriteria Masalah Penelitian
Penelitian yang baik adalah penelitian yang memenuhi lima ciri utama yaitu
menarik minat peneliti, bisa dikerjakan (feasibel), jelas (clear),
berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia (significant),
dan tidak menimbulkan kerusakan bagi alam, lingkungan,dan manusia (ethical)
(Fraenkel,1993:24; Suharsimi,1996:26; Suryabrata, 1983:63-64; Koentjaraningrat,
1990:15; dan Nawawi,1993: 42 – 43).
Masalah penelitian harus menarik karena akan berdampak pada motivasi si
peneliti. Masalah yang menarik akan merangsang peneliti melakukan penelitian
sebaik mungkin, segala daya upaya akan ia lakukan untuk memecahkan masalah
tersebut.
Masalah penelitian mesti feasible karena berkaitan dengan mungkin tidaknya
penelitian itu dilakukan. Aspek efesiensi merupakan salah satu dasar kriteria
ini. Suharsimi Arikunto memberikan pertimbangan mungkin tidaknya sebuah masalah
diteliti dari sisi si peneliti dan dari sisi faktor pendukung sebagai berikut :
Ditinjau dari
diri peneliti :
1)
Peneliti mesti mempunyai kemampuan untuk meneliti masalah itu, artinya
menguasai materi yang melatarbelakangi masalah dan menguasai metode untu memecahkannya.
2)
Peneliti mempunyai waktu yang cukup sehingga tidak melakukannya asal
selesai.
3)
Peneliti mempunyai tenaga untuk melaksanakannya.
4)
Peneliti mempunyai dana yang mencukupi.
Dari sisi
tersedianya faktor pendukung:
1) Tersedia dana sehingga pertanyaan penelitian dapat
dijawab.
2) Ada izin dari yang berwenang.
Sebuah masalah penelitian juga mesti jelas (clear) karena masalah
penelitian tidak hanya harus dipahami oleh si peneliti saja, tetapi juga oleh
masyarakat banyak. Nawawi menambahkan agar sebelum melaksanakan penelitian,
seorang peneliti melakukan studi literatur. Apabila dari studi literatur
ternyata masalah yang akan diteliti sudah dilakukan orang lain dengan gamblang,
maka sebaiknya dipertimbangkan lagi agar penelitiannya tidak sia-sia. Hal lain
yang harus dilakukan adalah berusaha mendiskusikan masalah yang akan
ditelitinya dengan teman sejawat atau berkonsultasi/meminta pendapat seseorang
atau beberapa orang yang dianggap ahli di dalam bidang yang akan ditelitinya.
Hal ini untuk menghindari pengulangan penelitian yang telah dilakukan peneliti
lain. (1993: 42 – 43). Dari sisi kejelasan masalah, pendefinisian inti masalah
perlu dilakukan dari berbagai sisi, antara lain memperhatikan definisi dari
kamus, kesepakatan umum, jika perlu disertai dengan contoh yang konkret.
Penjelasan inti masalah dalam suatu penelitian yang baik umumnya diungkapkan
dengan definisi oprasional.
Kriteria lain yang tidak kalah pentingnya adalah significant. Kriteria ini
mengacu pada keharusan bahwa sebuah penelitian mesti berkontribusi terhadap
pengetahuan penting bagi manusia. Penelitian idealnya menjawab pertanyaan yang
memajukan pengetahuan dalam bidang yang diteliti, juga secara praktis
penelitian itu meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Kriteria selanjutnya adalah etis (Ethical). Masalah penelitian mesti etis,
pantas, layak dan beradab untuk diteliti. Intinya, penelitian itu tidak
menyebabkan kerusakan bagi manusia, alam, dan sosial.
2.
Bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Bentuk masalah penelitian dapat dikelompokkan ke dalam
bentuk masalah:
a.
Permasalahan deskripif adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan
pernyataan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel
atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Contoh : Seberapa tinggi
efektivitas penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran ?
b.
Permasalahan komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan kemampuan
dan disiplin kerja antara guru sekolah swasta dengan guru sekolah negeri?
c.
Permasalah Asosiatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat
hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu:
hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif/reciprocal/timbal balik.
Contoh : Adakah hubungan antara banyaknya peminat masuk PGSD UPI dengan panen
raya masyarakat petani? (simetris). Seberapa besar pengaruh kurikulum, media
pendidikan dan kualitas guru terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu
sekolah ? (klausal / sebab akibat). Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan.
Kecerdasan dapat menyebabkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat
meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi. (reciprocal/ timbal balik)
3.
Cara Merumuskan Masalah
Rumusan masalah yang baik adalah rumusan masalah yang memenuhi
kriteria-kriteria di atas, yaitu menarik, bisa dilaksanakan, jelas, bermanfaat,
dan etis. Untuk keperluan praktis pelaksanaan penelitian, ada dua pola
perumusan praktis masalah penelitian. Pola pertama merumuskan masalah dalam
bentuk pertanyaan penelitian dan pola yang lain masalah dirumuskan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Berikut cara merumuskan masalah:
1.
Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan tersebut
dijadikan dasar untuk dicari jawabannya atau pemecahannya.
2.
Rumusan masalah hendaknya jelas dam padat. Rumusan masalah tidak
bertele-tele, tetapi jelas mengandung makna tentang masalah yang akan diteliti
secara terfokus.
3.
Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.
Data dilapangan sangat penting untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan,
sebab tidak semua rumusan masalah atau pertanyaan penelitian dapat dijawab.
4.
Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis. Rumusan
masalah yang baik akan mengantar pada kemudahan dalam merumuskan hipotesis
penelitian.
5.
Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian, judul penelitian harus
mencerminkan dari masalah yang akan diteliti.
Berikut ini contoh masalah penelitian yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan:
a. Bagaimanakah sikap masyarakat Kabupaten Tuban terhadap KB
mandiri ?
b. Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri
dan pegawai swasta ?
c. Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan
manisnya buah?
d. Seberapa besar pengaruh tata ruang kelas terhadap
semangat belajar mahasiswa ?
Jika dirumuskan dengan bentuk kalimat pernyataan, rumusan masalah di atas
akan menjadi kalimat berikut :
a.
Sikap masyarakat Kabupaten Tuban terhadap KB mandiri.
b.
Perbedaan produktifitas kerja antara pegawai negeri dengan pegawai swasta.
c.
Hubungan antara banyaknya semut dengan manisnya buah.
d.
Pengaruh tata ruang kelas terhadap semangat belajar mahasiswa.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Masalah penelitian adalah suatu pertanyaan atau
pernyataan yang menyatakan tentang situasi yang memerlukan pemecahan melalui
penelitian. Masalah juga dapat dikatakan sebagai kesenjangan antara teori dan
praktik.
2. Sumber masalah penelitian empiris dapat berasal dari
Pengalaman pribadi, Keterangan yang diperoleh secara kebetulan, Kerja dan
kontrak professional, Pengujian dan pengembangan teori yang ada, Analisis
literatur profesional dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, Laporan
masyarakat, Keluhan pasien, Diskusi ilmiah dan seminar keilmuan. Dan cara
melakukan identifikasi antara lain, Mengurai berbagai pertanyaan tentang tema
tertentu, Menampilkan indikasi terjadinya masalah di perpustakaan keliling yang
bisa dikaitkan dengan kebutuhan informasi, Menginventaris berbagai masalah yang
terjadi di perpustakaan keliling, Merumuskan masalah dalam suatu kalimat yang
dapat mewakili dan mendeskripsikan penelitian yang akan diteliti.
3. Penelitian yang baik adalah penelitian yang memenuhi lima
kriteria utama yaitu menarik minat peneliti, bisa dikerjakan (feasibel), jelas
(clear), berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
(significant), dan tidak menimbulkan kerusakan bagi alam, lingkungan,dan manusia
(ethical).
4. Berikut cara merumuskan masalah: Masalah biasanya
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, Rumusan masalah hendaknya jelas dam padat,
Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah,
Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis, Masalah harus
menjadi dasar bagi judul penelitian, judul penelitian harus mencerminkan dari
masalah yang akan diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta
Moleong, Lexy
J.1996. Metodologi Penelitian Kualitatif,
Bandung : Rosdakarya.
Soehartono,
Irawan.2008. Metode Penelitian Sosial,
Bandung : Rosdakarya
Arifin, Zaenal.
2009. Metodologi Penelitian Pendidikan
Edisi 4, Surabaya : Lentera Cendekia
agusmulyanto
(2008). Cara Merumuskan Masalah. From http://agusmulyanto.blogspot.com/2008/12/cara-menemukan-dan-merumuskan-masalah.html,05
November 2014.